Minggu, 08 Mei 2016

JINGGA (Sebuah Dialog Singkat)

c : Dear kawan,
Apa yang kau tau tentang jingga?

m : Terang, ceria. Itu sebenarnya. Namun saat temaram tak jarang dimanfaatkan untuk meresapi kepiluan. duh kasian, jingga. Ah, tapi aku suka. Iya. Jingga itu segar dan membuatku cepat terlelap. Lalu, bagaimana dengan kertas ini?

c : Dia putih bersih, polos ... terkadang mendekap kata-kata. Kadang juga mementahkan ideku di ujung pena.
Lalu apa makna tinta.

m : Tinta itu bisa jadi aku. Dan aku adalah apa yang aku fikirkan. Sederhana, ya?. Tapi tinta yang tiap tetesnya kau torehkan, akanlah membekas. Pun saat benda putih berbagai rupa menambalnya.
Jadi akan kau gores ke arah mana tintamu?

c : Terkadang tintaku menari bersama ideku. Kadang lepas landas bersama jiwaku. Tinta adalah peliharaan liar yang aku ikat dalam sebatang pena.

m : Lihat!. aku penyaksi tintamu. Tinta yang jingga. Dan aku merona bersama tiap lenggoknya.
Lalu aku harus bagaimana ketika tak berjumpa jinggamu, jingga-Nya?.

c : Lukis jinggamu di angkasa. Barngkali jingga kita bersua dan saling menyapa.

m : Sungguh itu akan indah. Baik, kan ku coba.


YK, April 2016

-FIN

*Sebuah coretan sederhana lagi singkat. coretanku dan seseorang dibalik sini http://chikachilato.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar